This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 23 Januari 2013

Kota dan Desa ???

Selamat sore kawan blogger semua. Apa kabar kalian hari ini ? Semoga hari ini dan seterusnya dapat berjalan lancar ya bagi kalian semua #hope . Oke dikesempatan kali ini, Gue pengen berbagi opini gue tentang kehidupan gue Kota besar yang berbeda dengan kehidupan gue yang berada di desa. Semoga kalian menikmati tulisan Gue ya  #hope

Pertama-tama yg ada di benak gue tentang Ibu Kota adalah pasti kehidupannya itu serba modern dan lebih mementingkan diri masing-masing. Apalagi, dengan tata kotanya, yang uda benar-benar gue anggap sebagai sebuah tata kota yang paling  ciamik menurut kacamata gue sendiri. Iya, itu lah ekspektasi seorang awam yang akan melanjutkan pendidikannya di sebuah kota besar. yang paling pertama yang paling gue perhatikan adalah bagaimana sih kehidupan orang-orang kota. Apakah sama dengan orang-orang yang berada di desa ?

Ternyata sungguh jauh berbeda terhadap apa yang selama ini saya dapatkan di desa. Masyarakat nya sungguh individualistis daripada masyarakat pedesaan. Masyarakat pedesaan menurut gue jauh lebih murah senyum daripada orang-orang yang berada di Pedesaan. Ya, itu sih menurut pandangan gue, tapi menurutmu bagaimana ?

Jika didesa, masyarakat dan warganya itu jauh lebih welcome dan lebih santai. Dimana masih mengandalkan kekompakan dan kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan. kekompakan itu mereka jalin dari kecil hingga akhir hayatnya. Sungguh luar biasa bagi gue, untuk memupuk rasa kekeluargaan itu. Jika kita kaitkan dengan Pancasila, maka akan tercetuslah di ingatan kita tentang sila ke-2 yaitu : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab pada butir ke-4 tersebutlah : Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.” Butir ke-4 dari sila ke-2 ini seolah olah membuat kita sadar bahwa dalam menjalani kehidupan ini haruslah saling tolong menolong dan saling mengayomi dalam hal kepentingan umum. Sesuai dengan pernyataan dari Aristoteles yg mengatakan bahwa setiap manusia pasti membutuhkan pertolongan orang lain dan tidak dapat hidup sendiri atau yang lebih kita kenal dengan istilah Zoon Politicon.
Berbicara tentang hal tersebut, hal tersebut telah nampak daripada masyarakat PAGUYUBAN. Dimana dalam masyarakat paguyuban tersebut telah ada nilai-nilai dari keikhlasan yang mengikat bathin antara satu dengan yang lainnya, seperti dalam sebuah hubungan keluarga. Tanpa adanya suatu motif untuk mencari keuntungan dan posisi. Semuanya dilakukan dengan murni dari hati yang paling dalam.

Namun, hal ini justru berbanding terbalik dalam hal masyarakat perkotaan. Dimana seperti yang telah saya ulas beberapa saat yang lalu, bahwa masyarakat perkotaan itu cenderung lebih masuk dalam kategori hubungan yang individualistis dan terangkum dalam sifat yang hanya memetingkan diri sendiri. Hal ini, terlihat jelas ketika anda menyambangi sejumlah rumah yang berada di Perkotaan. Dimana pagar yang satu dengan yang lainya itu bertinggi sama rata sehingga menyebabkan sangat jarang sekali interaksi sosial yang berada di sekitar kawasan itu. Hal ini adalah nyata dari pengamatan saya disekitaran kosan gue yang berada di salah satu kawasan di Kota Denpasar.

Hal inilah yang menyebabkan kultur budaya dari masyarakat pedesaan itu menghilang secara perlahan dari benak gue. Gak tahu juga sih, kalo misalnya di daerah mu itu seperti gimana sih keadaannya. Just enjoy it.

Dalam ilmu sosiologi, masyarakat tersebut termasuk dalam kategori masyarakat Patembayan. Masyarakat patembayan merupakan masyarakat yang mempunyai ikatan bathin yang sangat pendek. Biasanya berlaku berbagai motif didalamnya. Ada yang positif dan ada juga yang negatif. Tapi tidak semuanya orang yang berada di Kota selalu bersifat Individualistis guys. Masih ada kok, orang-orang yang peduli sesamanya dalam masyarakat perkotaan itu sendiri. Namun, untuk menemukan salah seorang manusia tersebut tidaklah mudah kawan-kawan di lingkungan perkotaan.

Tetapi, disini tidak ada yang salah dan tidak ada pula yang benar. Semuanya punya hak untuk menilai, namun tergantung dari sisi mana kamu melihatnya. Kembali lagi ke diri kita masing-masing untuk menyikapinya. So, enjoy your life in various regions.

Minggu, 20 Januari 2013

Sahabat Blogger

bagi yg mau tukeran link atau banner silahkan kirim komentar di bawah tulisan ini :)

copy paste link banner saya ke blog sobat blogger sekalian :

<center><a href="http://rashend.blogspot.com" target="_blank" title="Blognya Rushend"><img src="http://i662.photobucket.com/albums/uu350/Rushend/blognyarashend1_zps9bdfbd0c.jpg" alt="Banner Blognya Rashend" /></a></center>

atau bisa juga pake teks ini :

<center><textarea code="" rows="4" cols="21" name=""><a href="http://rashend.blogspot.com//" target="_blank">Blognya Rashend</a></textarea></center>



ini dia sahabat sahabat dari Blognya Rashend :)

Feel in Bali